Belanja online sudah menjadi tren di semua kalangan. Hampir semua barang sudah dijual di toko online. Berjualan online menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. Berbicara tentang berjualan online, ada istilah dropship dan reseller. Apakah pengertian perbedaan dropship dan reseller berbeda? Mari kita bahas bersama.
Pengertian Dropship dan Reseller
Sebelum membahas perbedaan keduanya, Anda harus paham terlebih dahulu pengertian dropship dan reseller.
Dropship adalah pelaku usaha yang menjual produk tanpa modal dan hanya mengandalkan metode pemasaran. Dengan kata lain, dropship ini menjadi perantara antara pembeli dan penjual. Dropship mendapat keuntungan dengan menaikkan harga dari penjual.
Sedangkan reseller secara umum adalah pelaku usaha yang membeli produk dari pedagang besar atau supplier, lalu menjual kembali produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Selisih harga modal dan harga jual inilah yang menjadi keuntungan dari reseller.
Bagaimana Cara Kerja Dropship dan Reseller?
Dengan pengertian yang berbeda, cara kerja dropship dan reseller tentu saja berbeda. Berikut perbedaan dropship dan reseller berdasarkan cara kerjanya.
Cara kerja dropship yaitu dengan memasarkan suatu produk yang dijual dengan menggunakan foto-foto produk disertai dengan caption yang dapat mempengaruhi orang untuk membeli barang yang dijual.
Setelah mendapatkan pembeli, dropshipper akan menghubungkannya dengan penjual. Setelah itu penjual akan mengemas dan mengirimkan barang kepada pembeli.
Sedangkan cara kerja reseller adalah dengan membeli barang yang biasanya dalam jumlah banyak. Dengan demikian, maka harga barang akan lebih murah. Kemudian reseller akan menjual kembali barang tersebut kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi.
Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja dari dropship dan reseller, selanjutnya Anda harus mengetahui perbedaan dropship dan reseller secara lebih rinci. Ada lima perbedaan mendasar dari keduanya yang harus Anda pahami.
5 Perbedaan Dropship dan Reseller
Meskipun hampir sama, namun dropship dan reseller memiliki perbedaan yang cukup kontras. Berikut 5 perbedaan dropship dan reseller.
1. Modal
Dropship dapat dikatakan sebagai usaha tanpa modal biaya. Anda hanya butuh keahlian dalam memasarkan produk. Dengan sistem dropship ini Anda dapat menerima pembayaran produk terlebih dahulu sebelum mengirimkan barang.
Sedangkan reseller tentu saja membutuhkan modal lebih besar karena harus membeli barang sebagai stok untuk berjualan.
2. Jaminan Risiko
Jaminan resiko antara dropship dan reseller harus Anda pahami sebelum memulai usaha tersebut.
Risiko terbesar dari sistem dropship adalah pelanggan yang sering tidak tertarik dengan barang yang ditawarkan. Sehingga Anda membutuhkan keahlian marketing yang bagus dalam menjalankan usaha ini. Namun kemungkinan risikonya lebih kecil daripada reseller.
Sedangkan reseller memiliki risiko yang cenderung lebih besar karena modal yang dikeluarkan untuk membeli produk juga besar. Dengan demikian jika produk tidak laku maka reseller akan mengalami kerugian besar.
3. Pelayanan Kepada Konsumen
Dropship hanya bertugas menghubungkan pembeli dengan penjual, sehingga ketika ada pesanan dari pelanggan, dropshipper tidak perlu repot mengemas dan mengirimnya kepada konsumen. Hal ini karena tugas tersebut akan dilakukan langsung oleh produsen.
Berbeda dengan dropship, reseller akan mengemas dan mengirim pesanan konsumen secara langsung. Tentu saja karena reseller menjual sendiri produk yang ditawarkan.
4. Waktu Pengiriman
Sebagai perantara antara pembeli dan penjual, dropshiper sering tidak mengetahui ketersediaan stok barang di supplier. Selain itu, dropshiper juga tidak terlalu mengetahui lamanya barang tersebut dikirim ke konsumen.
Sedangkan reseller sangat mengetahui stok barang yang dijual. Tentu saja karena reseller memiliki stok barang sendiri. Selain itu, reseller sendiri yang akan mengirimkan barang kepada konsumen, sehingga reseller dapat mengirimkan barang sesegera mungkin.
5. Keuntungan yang Diperoleh
Keuntungan dropship dan reseller tentu berbeda. Namun, bisa dikatakan reseller lebih menguntungkan. Tentu saja karena reseller biasanya membeli barang dengna jumlah banyak sehingga mendapatkan harga yang lebih murah.
Harga jual barang yang lebih tinggi dari modal akan sangat menguntungkan reseller. Sedangkan dropshipper hanya melakukan pembelian barang setelah ada pesanan. Sehingga keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar.
Itulah penjelasan dari KeluargaDropship tentang 5 perbedaan dropship dan reseller dapat Anda jadikan referensi untuk memulai usaha berjualan online. Perkembangan teknologi dan sosial media harus dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk untuk mendapatkan penghasilan dari dropship dan reseller.